Apa yang terjadi setelah itu?
Aku ada tanpa jiwa. Ini lebih buruk daripada kematian. Aku hidup tapi tak hidup. Aku tahu orang-orang bicara. Aku tahu apa yang terjadi. Abeoji bekerja lebih keras, mengupayakan segala hal agar aku terbangun. Eomeoni hampir tak pernah lagi keluar dari rumah, menemaniku sepanjang waktu. Eun Shin setiap sore membawaku ke Anapji, taman favoritku. Dong Sung juga membawaku kembali mengunjungi tempat-tempat kenangan kita berdua. Tapi aku juga tahu, ketika Eun Shin dan Dong Sung saling bertatapan sama seperti tatapan aku dan Dong Sung (dulu).
Kalian tahu, adalah orang bodoh yang mengulangi kesalahan yang sama. Orang itu adalah aku. Sore itu, Dong Sung menemani aku dan Eun Shin berjalan-jalan di Anapji. Walaupun matahari sudah hampir terlelap, keindahan taman dan kolam Anapji tetap memancar. Aku sedang duduk di pinggir kolam, memejamkan mata menikmati angin semilir dan suara air kolam yang begitu menenangkan ketika kudengar ada langkah 2 orang yang sedang berdebat mendekat. Ah, Eun Shin dan Dong Sung. Semakin kudengar jelas percakapan mereka. Kelihatannya mereka mengira aku tak mungkin bisa mendengarnya atau tak mungkin aku akan mengerti atau tertidur.
“ ............... melamarmu.”
“Oppa .................. kalau Unni sadar?”
Melamar?Tunangan?Menikah? Kata-kata itu terus berputar di dalam otakku. Kupaksakan mataku untuk terus terpejam. Kupaksakan telingaku untuk tidak mendengar. Namun kalimat terakhir mampu menembus tameng gendang telingaku.
“Eun Shin, saranghaeyo.”
Seketika itu juga, emosi yang selama ini tidur terbangun dan meloncat keluar. Aku berlari sekencang-kencangnya. Tak ingin berhenti, hanya ingin menghilang. Ya, hilang bersama kematian,kataku dalam hati. Aku menyuruh kakiku untuk berlari lebih kencang. Biar tak ada yang melihat air mata yang sudah tak terbendung. Langkah kakiku membawaku menyeberang di depan Taman Anapji dan..........TTTIIIIINNNN!!!
Gelap.
to be continued ....
*abeoji: ayah, eomeoni: ibu,
oppa:kakak laki-laki, saranghaeyo: aku menincintaimu
0 comments:
Posting Komentar